Rabu, 07 Desember 2016

Sejarah Lampu LED

Tags

sejarah lampu led

Sejarah Lampu LED


LED merupakan singkatan dari Light Emitting Diode.
LED merupakan salah satu komponen elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan kita saat ini.LED banyak digunakan seperti untuk lampu dirumah, rambu-rambu lalu lintas, lampu indikator, LCD, dan sebagainya.

Mengapa LED lebih banyak digunakan sekarang ini? hal ini dikarenakan konsumsi daya yang dibutuhkan LED tidak terlalu besar dan memiliki beragam warna.

Pada dasarnya LED itu merupakan komponen elektronika yang dibuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memancarkan cahaya.

LED merupakan temuan lain setelah dioda.Memiliki struktur yang sama dengan dioda, akan tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus.

Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

Keunggulannya antara lain konsumsi listrik rendah, tersedia dalam berbagai warna, murah dan umur panjang.
Keunggulannya ini membuat LED digunakan secara luas sebagai lampu indikator pada peralatan elektronik.

Namun LED punya kelemahan, yaitu intensitas cahaya (Lumen) yang dihasilkannya termasuk kecil. Kelemahan ini membatasi LED untuk digunakan sebagai lampu penerangan.

Namun beberapa tahun belakangan LED mulai dilirik untuk keperluan penerangan, terutama untuk rumah-rumah di kawasan terpencil yang menggunakan listrik dari energi terbarukan (surya, angin, hidropower, dll). Alasannya sederhana, konsumsi listrik LED yang kecil sesuai dengan kemampuan sistem pembangkit energi terbarukan yang juga kecil.

Tak hanya sebatas itu, LED juga digunakan untuk menghiasi dan memperindah penampilan jam tangan. Hal ini dimaksudkan untuk melihat waktu dengan mudah pada kondisi gelap.

Lampu Sorot LED Murah Berkualitas. Lokasi Toko di LTC GLODOK lampuutama.com

Meskipun sekarang ada gas tritium yang digunakan untuk menerangi jam tangan meskipun dalam gelap, LED masih digunakan oleh sebagian produsen jam tangan sebagai indikatornya.

Riset-riset mutakhir telah dilakukan menunjukkan hasil menggembirakan. Kini LED mampu menghasilkan cahaya besar dengan konsumsi energi listrik (tetap) kecil.

Berita terakhir adalah ditemukannya OLED (Organic LED) oleh para ilmuwan di University of Michigan dan Princeton University.

Temuan ini sukses menghasilkan cahaya dengan intensitas 70 Lumen setiap 1 watt listrik yang digunakan. Sebagai perbandingan, lampu pijar memancarkan 15 lumen per watt, dan lampu fluoroscent (misalnya lampu jantung) memancarkan 90 lumen per watt.

Keunggulan LED dibanding lampu fluoroscent adalah ramah lingkungan, cahaya tajam, umur panjang, dan murah.

Sebelum OLED ditemukan, persoalan yang dihadapi para ahli LED adalah rendahnya efisiensi LED.

Bukan karena cahaya yang dihasilkan sedikit, tapi karena sekitar 80% cahaya terperangkan di dalam LED.

Sebagai solusi, desain OLED menggunakan kombinasi kisi dan cermin berukuran mikro, bekerja bersama-sama memandu cahaya yang terperangkap di dalam LED keluar.

Stephen Forrest, profesor teknik elektro dan fisika di University of Michigan, penemu OLED mengatakan bahwa kini kita bisa bersiap untuk mengganti pencahayaan di dalam bangunan dan rumah yang saat ini menggunakan lampu pijar ataupun fluoroscent dengan OLED.

Macam-macam LED :

1. Dioda Emiter Cahaya . Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai adalah merah, hijau dan kuning.

2. LED Warna Tunggal . LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai. Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan.

3. LED Tiga Warna Tiga Kaki . satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning.

Lampu Sorot LED Berkualitas Harga Bagus, cek lampusorotled.com

4. LED Tiga Warna Dua Kaki Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna kuning.

5. . Led Seven Segmen biasanya digunakan untuk menampilkan angka berupa angka 0 sampai 9, angka – angka tersebut dapat ditampilkan dengan mengubah nyala dari 7 segmen yang ada pada led .


EmoticonEmoticon